Mengintip cahaya matahari sebelum waktunya
merupakan hal yang sangat dinanti. Cahaya ufuk timur sudah terlihat jelas, tapi
matahari belum menampakkan dirinya. Ya, Saya sedang berada di Negeri Matahari
Terbit. Perjalanan istimewa yang akhirnya merubah hidup saya secara tidak
terduga. Saya merasa berbahagia karena bisa menginjakkan kaki di Negeri Sakura.
Sebuah negeri yang menjadi idaman hampir semua warga Indonesia.
Sejak kecil, saya sangat menyukai hal-hal
yang beraromakan Jepang. Tidak hanya olahan sayuran dan ikannya, akan tetapi
juga olahan kertas dan pensil yang menghasilkan karya animasi dunia tidak
tersaingi negara manapun. Ya, negeri ini juga dikenal sebagai Negeri Anime atau
Negeri Manga. Negeri ini menyajikan banyak sekali anime yang akhirnya masuk ke
Indonesia.
Perjalanan saya menuju negeri ini
merupakan perjalanan yang sangat berharga. Akhirnya saya berhasil menginjakkan
kaki disini. Sebuah negeri yang menjadi impian sejak beranjak dewasa melalui
peran manga.
Setahun lalu, yakni pada 15 Maret 2013,
saya bersama keempat rekan saya berhasil memenangkan kompetisi di Jepang, dan
kami mendapatkan kesempatan ke Jepang, akan tetapi dengan budget sebesar
120.000 yen perorang, atau sekitar 12.000.000 rupiah.
Uang tersebut merupakan uang akomodasi
kami sejak dari Indonesia sampai kembali lagi ke Indonesia, selebihnya kami
harus menanggung dengan uang saku kami sendiri. Tentu saja, perjalanan kami ke
Negeri Sakura selama 5 hari di kota termahal di dunia, Kota Tokyo, membutuhkan
strategi khusus untuk mendapatkan tiket pesawat murah. Terlebih Bulan Maret
merupakan salah satu dari tiga bulan dimana harga tiket pesawat ke Jepang naik.
Bisa dimaklumi karena pada bulan tersebut bersama dua bulan lainnya, bunga
sakura mulai bermekaran.
Menikmati indahnya bunga sakura di Jepang
memang menjadi ciri khas dari negeri ini. Walaupun sebenarnya pohon cherry juga
tersebar di negara 4 musim lainnya, akan tetapi cherry di Jepang, atau biasa
disebut sakura, lebih menawan karena pohonnya pendek. Kita semua tahu
bahwasanya pada Bulan Maret, April dan Mei merupakan bulan berwisata menikmati
mekarnya bunga sakura. Sehingga mau tidak mau, kami harus bertahan hidup di
Jepang dengan uang sisa pembelian tiket pesawat.
Perjalanan kali ini merupakan perjalanan
penuh perhitungan. Selain memperhitungkan keberangkatan, juga perlu
memperhitungkan bagaimana cara agar bisa bertahan hidup selama 5 hari di negeri
impian itu.
Beberapa hari kami terus mencari tiket
pesawat termurah menuju Tokyo. Akhirnya kami menautkan keputusan untuk
menggunakan Air Asia. Selain harga murah, kami mendapatkan kapasitas bagasi 20
Kg perorang. Sementara kami ada 5 orang, jadi total bagasi kami bisa terisi
sebanyak 100 Kg.
Kami terus memantau sampai akhirnya
mendapatkan kesempatan mendapatkan harga termurah dari maskapai Air Asia. Harga
yang harus kami bayarkan adalah Rp 5.800.000 untuk pulang pergi. Alhamdulillah.
Kami sangat bersyukur, maskapai lainnya tidak bisa kami dapatkan dengan semurah
itu. Bahkan dengan uang sebesar itu, kami hanya mendapatkan tiket berangkat
saja, lalu pulangnya bagaimana?
Keputusan kami memilih Air Asia ternyata
tidaklah mengecewakan. Walaupun kami memilih maskapai termurah, pelayanan
tidaklah murahan. Kami mendapatkan pelayanan yang sangat memuaskan selama perjalanan
dari Surabaya-Malaysia-Jepang. Pesawat kami datang tepat waktu, dan sampai juga
tepat waktu.
Keputusan kami untuk memilih bagasi
sebanyak 20 Kg ternyata keputusan yang sangat tepat. Cara kami untuk menghemat
keuangan adalah dengan membawa makanan mentah ke Jepang, lalu memasaknya
disana. Diantara bahan makanan yang kami bawa adalah roti, coklat, mie, bubur,
teh, kopi, gula, dan sebagainya. Kami bersyukur karena bisa membawa cukup
banyak bahan makanan sehingga kami bisa menghemat pengeluaran kami selama di
Jepang.
Harga tiket dan bagasi yang ditawarkan Air
Asia yang sangat murah membuat kami sangat merekomendasikan anda untuk
mencobanya, terlebih perjalanan jauh. Memang di dalam pesawat kita tidak
mendapatkan Koran, majalah, makanan atau minuman, akan tetapi kita tetap
diperbolehkan membawa makanan dan minuman. Disisi lain, harga yang terbayarkan
sudah terlunaskan oleh pelayanan yang memuaskan.
Perjalanan kami menuju Jepang akhirnya
mendarat di Bandara Internasional Hanneda. Di bandara ini kami berterima kasih
kepada Air Asia karena telah mengantarkan dan memudahkan perjalanan kami.
Dari perjalanan singkat selama lima hari
ini, akhirnya menjadi perjalanan yang benar-benar mengubah hidup saya. Sepulang
dari Jepang, Alhamdulillah saya berhasil menerbitkan buku yang diedarkan dalam
lingkup nasional oleh salah satu penerbit nasional. Buku tersebut berjudul
“Cahaya Allah di Negeri Sakura”. Sebuah buku inspirasi dan motivasi agar
pembaca mampu tergerak untuk pergi menuju negeri bunga sakura. Di dalam buku tersebut
juga terdapat beberapa cara untuk memilih maskapai yang murah, tapi pelayanan
sangat memuaskan.
Akhirnya, melalui Air Asia, perjalanan
hidup saya mulai berubah. Dari seorang mahasiswa biasa, akhirnya berubah
menjadi penulis buku skala nasional. Terima kasih Air Asia telah memberikan
harga tiket pesawat yang murah sehingga tidak mematahkan semangat perjalanan
saya ke Negeri Sakura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar