Jumat, 01 Agustus 2014

Dimanakah Engkau?


Tiada pernah terlupa dalam benak kita shahabat tercinta Rasulillah yang mengabadi sepanjang masa. Kita tidak akan menyangka betapa sosok-sosok yang melegenda itu, mampu mengajarkan kita bagaimana mengelola cinta-Nya.

Mereka menjemput takdir, takdir akan adanya sebuah pertemuan besar yang mempertemukan dua insan. Tentu tak terlupa dalam benak kita bagaimana cemburunya seorang istri, ketika mengetahui suaminya mempunyai cinta pertama sebelum mereka menikah, tapi terbalaskan dengan canda ketika sang suami mengatakan, "Tahukah Engkau bahwasanya sosok yang dulu sangat aku cintai itu adalah Engkau?" Ya, tentu saja kita ingat bahwasanya itu adalah kisah cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Binti Muhammad.

Kisah cinta mereka melenggang sepanjang masa, tak pudar dimakan zaman. Bagaimana tidak, mereka adalah teman main kala kecil, tapi mereka tiada mengungkapkan perasaannya, sehingga tibalah Abu Bakar untuk melamar Fatimah. Tiada jawaban "ya" untuknya, dan kita tentu tahu bahwasanya setelah Abu Bakar, disusullah oleh Umar, dan Utsman. Tapi Jawaban yang tiada jauh berbeda mereka dapatkan pula. Sampai, datanglah seorang Ali yang menghadap Sang Rasulullah. Memang tiada sambutan "iya", tapi Rasul memberikan pertanda sebuah bahwasanya lamaran Ali diterima.

Pernikahaan mereka berjalan lancar walaupun diselenggarakan secara sederhana. Pernikahan mereka sangat sakinah, mawaddah, rahmah, dan barokah. Hingga suatu ketika, terbalaskan oleh mulut Sang Istri pernyataan yang sama dengan suaminya beberapa detik lalu. "Tahukan Engkau, bahwasanya sebelum aku kau nikahi, aku sudah mencintai seseorang?". Ali tertegun mendengar pernyataan balik dari Sang Istri. Bagaimana tidak, sudah ada Orang selembut Abu Bakar yang pernah datang, Setegas Umar yang pernah melamar, dan sedermawan Utsman yang pernah mendatanginya. Mungkinkah?

"Dan, lelaki itu sekarang menjadi suamiku". Ya, inilah kisah cinta Ali dan Fatimah yang kian melesat tinggi mengarungi langit, dan menjadi kisah teladan tiada tara. Tidak ada yang mampu mengalahkan kisah cinta muda mereka. Walaupun usia Fatimah sangat muda untuk meninggal, tapi Ali tetap menjaga cinta pertama dan terakhirnya.

Kita mungkin terfikirkan dimana sejatinya ia berada. Bagaimana menemukannya. Banyak orang yang sudah mencari pasangannya kemanapun. Berpindah kota, berpindah provinsi, bahkan berpindah negara hanya untuk mencari tulang rusuk untuk melengkapinya, tapi tiada tertemukan juga, Walaupun akhirnya adalah tetangga sendiri, teman sepermainan, atau bahkan mungkin kita sudah berpindah-pindah kampus untuk mencari siapa tulang rusuk kita, tapi ternyata tertemukan dalam forum organisasi.

Wallahu 'Alam.
Bersabarlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar