Kamis, 26 Januari 2012

INI CITA-CITAKU, MANA CITA-CITAMU?


Di salah satu Kajian Senin Sore (Kasensor) yang diadakan oleh LDK Brawijaya di Musholla Nurul Ilmi Fakultas MIPA UB membuatku setengah tersadar untuk melihat kedepan.

Masih teringat jelas didalam lintasan fikiranku cerita tentang Muhammad Al-Fatih, panglima muda berumur 23 tahun yang berhasil menakhlukkan Konstantinopel. Ustad yang mengisi kajian itu berkata.

”Kita itu disuruh mengalahkan konstantinopel oleh Rasulullah SAW. Kalau sekarang kita menyebutnya eropa. Dulu ada seorang panglima muda yang memenuhi panggilan itu. Dan antum semua tahu berapa tahun jaraknya penakhlukan yang dilakukan oleh panglima muda itu dengan keluarnya hadits Rasulullah?”, lalu ustad tersebut melanjutkan, ”Tujuh ratus tahun.”

”Sementara kalau kita baca lagi sejarahnya, yang dikalahkan oleh panglima muda itu masih bagian yang timur saja. Masih ada sisa yang belum dikalahkan”

”Antum semua tahu jarak antara penakhlukan yang dilakukan oleh Muhammad Al-Fatih dengan kehidupan yang kita alami sekarang? Tujuh ratus tahun juga.”

”Saya berharap antum semua dapat menyebar ke seluruh pelosok dunia, bahkan kalau bisa, antum dapat memenuhi hadits Rasulullah. Kalau bisa antum menjadi salah satu anggota dewan disana, atau bahkan menjadi walikota. Saat ini di Ibukota Inggris bagian tengah, mungkin kalau kita samakan dengan jakarta, itu di Jakarta Pusat. Itu walikotanya orang muslim.”

Ah, cita-cita seorang cowok memang gampang berubah. Tapi tidak apalah, dengan adanya perubahan itu saya dapat menikmati indahnya berubah.

Sungguh kajian yang sangat menggugah, bahkan Allah saja berfirman, ”mereka adalah ahli majlis yang tiada akan kecewa siapa pun yang duduk membersamainya”. Dari wacana yang diceritakan diatas, aku mulai bercita-cita untuk melanjutkan study keluar negeri. Namun cita-citaku sebelum berangkat adalah melaksanakan setengah dienku.


Wassalam
Izzur Rozabi
Malang, 26 Juli 2011
08:15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar