Keilmuan memang dibutuhkan untuk membangun sebuah peradaban. Banyak sekali pendahulu-pendahulu islam yang tidak lepas dari dunia keilmuan. Bahkan menggemparkan sejarah dengan ilmu mereka. Ada yang di bidang kedokteran sampai ekonomi. Namun satu hal yang tidak mereka lepaskan. Keislaman mereka. Itulah yang menjadi dasar mereka sehingga ilmu mereka biasa disebut ilmu islam. Ada kedokteran islam. Ada ekonomi islam. Ada politik islam. Dan mungkin sebenarnya ada lebih banyak yang berbau islam daripada itu semua.
Terkadang yang membatasi kita untuk mencari ilmu lebih adalah merasa pintar sehingga tidak membutuhkan ilmu tambahan, atau malas karena sudah bisa mendapatkan ilmu dengan mudah di internet, radio, artikel dan sebagainya. Banyak kajian disana. Banyak ceramah ustad-ustad yang terkenal, sehingga malas keluar dari kamar, dan hanya medengarkan itu saja.
Ilmu yang didapat, sepadan dengan usaha yang dilakukan. Kalau usahanya minimal seperti itu, hasilnya akan berbeda dengan saudara kita yang bersusah payah untuk mendatangi kajian, bahkan rela jauh-jauh untuk mendengarkan majlis ilmu. Tidak jarang pula hujan datang, akan tetapi turunnya hujan tidak dibarengi dengan semangat untuk mendatangi majlis ilmu. Semakin deras hujan turun ke bumi, semakin naik semangat untuk menghadiri majlis ilmu. Perjuangan sulit seperti itulah yang sangat dihargai oleh Allah. Karena pada dasarnya yang dinilai oleh Allah adalah usahanya. Seperti halnya ketika akan melaksanakan shalat, yang paling susah bukan melaksanakan shalatnya, akan tetapi ketika akan mengambil wudhu, ketika akan menuju masjid.
Ilmu ada dimana-mana, namun tergantung kita mau mengambilnya atau tidak. Mengambil ilmu-ilmu tersebut juga harus diberikan saringan sehingga ilmu-ilmu yang baik saja yang diserap. Karena tidak semua ilmu yang didapat itu selalu positif. Sama halnya dengan ilmu agama, tidak semua ilmu yang didapat selalu positif, terkadang ada yang kurang mengenakkan sehingga perlu diklarifikasi lagi.
Terkadang orang yang merasa banyak memiliki ilmu, maka dialah orang yang tidak memiliki ilmu. Orang-orang terdahulu sangat menghargai ilmu pula, sehingga lahirlah yang namanya penulisan Al-Qur’an, periwayatan hadits, bahkan sampai ilmu-ilmu islam lainnya.
Sekarang kita sedang menunggu siapa? Ilmuwan-ilmuwan muslim sudah sangat sedikit, lebih disibukkan dengan mencari dan mengejar duniawi sehingga tidak heran jika barat merebut kejayaan ummat ini.
Marilah saudaraku untuk bangkit dan selalu menuntut ilmu. Dimanapun itu. Kalian adalah seorang da’i yang ditakdirkan oleh Allah untuk masuk Fakultas Ekonomi sehingga melahirkan ekonomi islam, kalian adalah orang yang mengerti agama yang dimasukkan oleh Allah di Fakultas hukum sehingga bisa menciptakan hukum islam. Kalian adalah seorang ahli agama yang dimasukkan Allah ke Fakultas kedokteran sehingga mampu menyejahterakan kesehatan ummat islam dengan ilmu kedokteran islam yang dapat membantah segala konspirasi barat yang mengatasnamakan ”kesehatan” sehingga mudah untuk dipercaya. Seperti halnya vaksinasi yang dimasukkan oleh dunia barat ke seluruh dunia terutama negara-negara islam agar populasi ummat ini dapat turun, kalaupun berkembang, dapat dipastikan kurang normal. Kenapa seperti itu, itu semua karena ternyta vaksin mengandung racun yang
Menurut Dr. W.B. Clarke yang merupakan seorang peneliti kanker di Inggris mengatakan bahwasanya, Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.
Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962 juga menyampaikan bahwasanya kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.
Bahkan ada yang pendapat yang lebih parah dan wajib kita perhatikan bahwasanya polio sangat membahayakan, yaitu komentar dari Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth” yang menyatakan bahwa, tidak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.
Padahal Rasulullah sudah mengajarkan pengobatan islami. Ada madu, ada kurma, ada habatus saudah. Akan tetapi fitnah kepada ummat ini angatah besar, betapa tidak orang-orang sudah terdoktrin barat bahwasanya orang-orang yang menggunakan madu atau kurma atau bahakan habatus sauda sebagai obat, dianggap sebagai teroris. Sungguh konspirasi barat terhadap ummat ini sangat lah wajib diwaspadai.
Waallahu ’Alam
Izzur Rozabi Mumtaz
Malang, 31 januari 2012
21:20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar