Kamis, 26 Januari 2012

Lembut bukan berarti manja


Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmua. Sungguh memang Surat Cinta Abadi dari Allah ini mengajarkan kita banyak hal, namun itu semua tergantung bagaimana kita mengambil makna darinya. Terkadang sering kali kita mengetahui suatu ayat yang terkandung di dalamnya, namun karena hati ini sedikit demi sedikit mulai tertutup dosa sehingga susah untuk memahaminya. Di awal kalimat, terdapat beberapa kalimat dari surat Al-Imran ayat 159.
Pernahkah terfikir di benak kita kenapa kita jarang dapat berkumpul satu sama lain? Walaupun kita mengaku bahwa mereka adalah saudara kita, akan tetapi kita jarang akur dengan mereka. Bisa jadi itu semua disebabkan oleh kita sendiri, kita sendiri yang sering menyakiti hati mereka sehingga mereka sedikit demi sedikit menjauh. Terkadang apa yang kita ucapkan, tidak sengaja menyakiti hati saudara kita, akan tetapi sadarkah kita akan itu semua?
Pernah suatu ketika di dalam forum yang sudah sangat memanas, semua mata tertuju kepada salah satu orang yang mana forum menganggapnya orang paling bersalah, akan tetapi forum menjudge seperti itu sebelum melakukan tabayun. Setelah dilakukan tabayun, semua pandangan tertunduk merasa malu. Malu karena telah berburuk sangka kepada salah satu saudaranya. Akan tetapi setelah forum selesai, setelah tabayun dan segala macam. Pemimpin forum meminta agar semua yang ada di dalam forum tersebut saling berpelukan. Semua mulai berdiri dan memeluk saudara di sebelahnya. Lama tertahan. Saudara yang sedang di tabayun ini tidak berdiri. Namun ketika hampir semua sudah selesai merangkul saudaranya yang lain, akhirnya dia berdiri. Pemimpin forum menghampirinya. Dia juga menyambut kedatangan pemimpin forum dengan tangan mulai terbuka, menandakan dia ingin memeluk saudaranya itu.
Tidak lama kemudian, dia yang baru saja di tabayun, namun masih tetap merasa bersalah. Akhirnya menangis sejadi-jadinya di pundak mas’ul forum. Suasana forum ikhwan tersebut menjadi haru. Canda tawa yang tadinya sangat ramai, kini menjadi hening, yang terdengar hanya suara tangisan seorang al-akh yang sangat keras. Semua peserta mulai menyediakan pundaknya untuk saudaranya tersebut. Sembari menenangkan saudaranya yang sedang menangis, kami satu persatu meminta maaf atas sifat buruk sangka kami kepadanya.
Ketahuilah bahwasanya Lembut bukan berarti manja. Manja pun bukan berarti karena ingin diperhatikan. Ingin diperhatikan pun bukan karena ingin selalu dilihat, namun bisa jadi ingin semua orang tahu bahwa ada masalah yang sangat penting. Sekalipun itu bukan masalah yang ada pada dirinya.


Wallahu ’Alam
Izzur Rozabi Mumtaz
Malang, 25 Januari 2012
21:26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar